Kurikulum
Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD) di FK UNEJadalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, bahan kajian, bahan
pelajaran serta cara penyampaiannya, dan penilaian hasil belajar yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran di PSPD
FK UNEJ.
Pendidikan kedokteran di FFK UNEJ dilaksanakan dalam tiga fase yang
diselenggarakan selama 11 semester. Fase I dan II merupakan tahap
akademik atau tahap pendidikan sarjana (S1). Peserta didik yang
menyelesaikan dua fase ini mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran
(S.Ked.). Selanjutnya adalah fase III, merupakan tahap pendidikan
profesi yang lulusannya mendapatkan sebutan dokter (dr.).
Untuk mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran, pada tahap pendidikan
akademik dibuat tema dalam setiap semester yang disusun secara runtut,
proporsional, konsisten, dan logis. Tema ini menjadi kerangka penguasaan
kompetensi dalam setiap semester, sehingga proses belajar lebih
terarah. Penyusunan modul tutorial, modul praktikum, modul ketrampilan
medik, serta modul lain disesuaikan dengan tema semester berjalan.
Berikut ini adalah uraian masing-masing fase dalam Kurikulum Berbasis
Kompetensi Pendidikan Dokter FK UNEJ.
Sejak tahun 2006 PSPD FK UNEJ melaksanakan kurikulum berbasis
kompetensi (KBK). PSPD FK UNEJ menetapkan standart kompetensi yang harus
di capai merujuk pada Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) yang
ditetapkan oleh KKI pada tahun 2007.
Dari kompetensi tersebut selanjutnya dibuat mapping (dikelompokkan)
berdasarkan tahun keberapa kompetensi tersebut dapat dicapai, sehingga
terbentuk kurikulum tahunan. Selanjutnya kurikulum tahunan dibagi atau
dipecah menjadi kurikulum mikro (blok), masing-masing enam blok.
Fakultas juga memasukkan muatan lokal yang diintegrasikan dengan KBK.
Adapun struktur dan isi kurikulum adalah:
1. Sarjana 148 SKS
2. Profesi 40 SKS
Kurikulum
Pendidikan Dokter di FK UNEJ diselenggarakan berdasarkan paradigma baru
pendidikan dokter yang dikenal dengan SPICES . yaitu: Student centered
learning, Problem-based learning, Integrated, Community Based Oriented,
Early Clinical expossure, Self directed learning.
Kurikulum Pendidikan Dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Jember
diselenggarakan berdasarkan paradigma baru pendidikan dokter yang
dikenal dengan SPICES. Problem-based learning (PBL) menjadi strategi
utama dengan tutorial sebagai jantung kegiatan dalam proses
pembelajaran. Kegiatan belajar dilaksanakan berdasarkan modul yang
berisi skenario sebagai triger atau pemicu dalam belajar. Rangkaian
kegiatan dimulai dari tutorial pertama yang dilanjutkan dengan pencarian
informasi secara mandiri, perkuliahan, konsultasi pakar, praktikum dan
kegiatan lain yang mendukung. Informasi yang telah diperoleh selanjutnya
divalidasi pada tutorial kedua. Tutorial diselenggarakan dalam kelompok
kecil yang didampingi oleh seorang fasilitator. Untuk mempersiapkan
peserta didik menjalani pendidikan profesi dengan optimal
diselenggarakan pelatihan ketrampilan medik di laboratorium ketrampilan
medik. Kegiatan ini diselenggarakan di seluruh semester dengan materi
relevan dengan tema blok.
DISKUSI TUTORIAL
Diskusi tutorial dapat dilaksanakan dalam kelompok kecil yang
beranggotakan 10-15 mahasiswa atau dalam kelompok besar dengan dipandu
oleh tutor yang bertugas sebagai fasilitator. Dalam berdiskusi mahasiswa
akan dihadapkan pada masalah dalam bentuk skenario sebagai pemicu dalam
diskusi. Setiap skenario diselesaikan dalam dua kali pertemuan dengan
selang waktu 3-4 hari. Diskusi dilakukan dengan pendekatan seven jumps
(tujuh langkah) yang terdiri dari:
(1) Mengklarifikasi istilah/konsep
(2) Menetapkan permasalahan
(3) Menganalisis masalah
(4) Menarik kesimpulan langkah (3)
(5) Menentukan tujuan belajar
(6) Belajar mandiri
(7) Menarik kesimpulan dari seluruh informasi yang telah ada.
Langkah (1) sampai dengan langkah (5) dilaksanakan pada pertemuan
pertama sehingga diperoleh hal-hal yang akan dipelajari seperti yang
ditetapkan dalam tujuan belajar. Langkah (6) dikerjakan di luar kelompok
untuk mendapatkan referensi yang bisa diperoleh dari belajar mandiri,
perkuliahan, praktikum, konsultasi pakar, serta kegiatan lain yang
berkaitan. Langkah (7) dilaksanakan pada pertemuan kedua, yang merupakan
validasi atas seluruh informasi yang diperoleh pada saat langkah (6).
Pada langkah ini terjadi diskusi dengan mengkonfrontasi hasil
penelusuran informasi yang telah didapat.
PERKULIAHAN
Perkuliahan diselenggarakan untuk memperjelas konsep atau teori yang
sulit dipahami, atau merupakan pengetahuan yang khusus sehingga
membutuhkan seorang pakar untuk membantu peserta didik dalam
meningkatkan pemahaman suatu materi. Kuliah dilaksanakan dalam bentuk
interaktif berdasarkan masalah. Kuliah dapat diselenggarakan secara
terjadwal maupun atas permintaan bila diperlukan.
PRAKTIKUM
Praktikum bertujuan meningkatkan atau memperjelas pemahaman suatu materi serta memberikan ketrampilan bekerja di laboratorium.
PELATIHAN KETERAMPILAN MEDIK
Pelatihan ketrampilan medik bertujuan memberi bekal ketrampilan
profesional seorang dokter agar siap ketika mengikuti pendidikan profesi
dokter. Dalam kegiatan ini peserta didik dilatih berbagai ketrampilan
dasar yang dibutuhkan untuk menjadi seorang dokter menggunakan manekin
dan pasien simulasi. Ketrampilan yang diberikan mulai dari prosedur
diagnostik, prosedur klinik, serta ketrampilan lain yang relevan.
KERJA KLINIK
Kerja klinik berupa kegiatan menjalankan pekerjaan profesional seorang
dokter dibawah bimbingan supervisor klinik dalam tatanan pelayanan
kesehatan yang nyata.
KERJA LAPANGAN
Kerja lapangan dimaksudkan untuk melatih peserta didik berinteraksi
secara langsung dengan masyarakat untuk menerapkan ilmu kedokteran yang
telah diperoleh. Kegiatan lapangan dilakukan di puskesmas, desa binaan,
daerah bencana alam, pabrik farmasi, serta lingkungan industri (secara
khusus agroindustri).
KONSULTASI PAKAR
Konsultasi pakar dilaksanakan secara terjadwal atau atas permintaan
mahasiswa apabila menemui kesulitan dalam memahami konsep atau teori
ketika diskusi tutorial maupun belajar mandiri. Konsultasi pakar bisa
dilaksanakan dalam kelompok kecil maupun besar tergantung kebutuhan.
BELAJAR MANDIRI
Belajar mandiri dilaksanakan dalam rangka menggali informasi yang lebih
luas atau lebih dalam tentang suatu materi yang terkait dengan masalah
yang sedang dipelajari sehingga dapat memahami sebuah materi secara
komprehensif.